Manusia dan Kematian
A. Pengertian Kematian
Kematian adalah sebuah fenomena
yang ada di dunia ini. Kapan saja dan dimana saja diperlukan, ia harus
menjemput manusia untuk meninggalkan dunia yangfana ini. Dengan jemputan
kematian, ruh manusia harus berpisah dengan badannya.Dengan kata lain, kematian adalah jembatan yang harus dilalui
oleh manusiauntuk menuju dunia lain dari dunia fana ini. Satu masa seseorang
hidup bersamakita, namun bila
kematian menjemputnya maka
ia harus meninggalkan dunia
inidengan tanpa kembali
lagi. Kita telah
banyak menyaksikan keluarga
dan sanak famili kita sendiri
telah meninggalkan dunia ini dan tidak kembali.
Kata mati berarti tidak ada, gersang, tandus, kehilangan
akal dan hati nurani,kosong, berhenti, padam, buruk, lepasnya ruh dan jasad.Pengertian
mati yang sering di jumpai dalam istilah sehari-hari adalah:
1.Kemusnahan dan kehilangan total roh dan jasad.
2.Terputusnya hubungan antara roh dan badan.
3.Terhentinya budi daya manusia secara total.
Mengenai pengertian mati yang pertama dan kedua di atas, kalau dikaji dengan keterangan-keterangan yang bersumber dari agama (Islam), maka kematian bukanlah kemusnahan atau terputusnya hubungan. Kematian hanyalah terhentinya budi daya manusia pada alam pertama, yang nanti akan dilanjutkan kehidupannya pada alam kedua. Ajaran agama menggambarkan konsepsi adanya pertalian alam dunia dan akhirat serta menggambarkan prinsip tanggung jawab manusia selama hidup di dunia.
B.Proses Kematian (Sakaratul Maut)
Proses kematian seseorang
beraneka ragam, mulai dari proses mati dengan tenang sampai pada proses mati
dengan terlebih dahulu mengalami kecelakaan dan sebagainya. Ini
semuanya peristiwa lahir.
Demikian pula dalam
sikap batin,manusia menghadapi
kematian bermacam-macam. Menurut
ukuran agama,misalnya, ada
yang mati dalam
keadaan iman atau
sebaliknya.
Kesemuanya mempunyai
penilaian atau penghargaan
menurut dimensi agama
yang berbeda-beda. Seseorang
yang mati syahid (membela agama) kedudukannya berbeda dengan seseorang yang mati
bukan syahid.Proses kematian manusia
tidak dapat diketahui
atau digambarkan denganjelas karena menyangkut segi fisik dan
segi rohani. Dari segi fisik dapat diketahui secara klinis,
yaitu seseorang dikatakan
mati apabila pernapasannya dan
denyut jantungnya berhenti. Dari segi rohani ialah proses roh manusia
melepaskan diri dari jasadnya. Proses kematian dari segi rohani ini sulit
digambarkan secara inderawi,tetapi nyata terjadi.
C. Sikap Menghadapi Kematian
Sikap menghadapi kematian adalah kecenderunagn perbuatn
manusia dalam menghadapi kematian yang diyakininya bakal terjadi. Sikapnya
bermacam-macam, sesuai dengan keyakinan dan kesadarannya.
1.Orang yang menyiapkan dirinya dengan amal perbuatan yang
baik karena menyadari bahwa kematian bakal datang dan mempunyai makna rohaniah.
2.Orang yang mengabaikan peristiwa kematian, yang menganggap
kematian sebagai peristiwa alamiah yang tidak ada makna rohaniahnya.
3.Orang yang merasa takut atau keberatan untuk mati karena
terpukau oleh dunia materi.
4.Orang yang ingin
melarikan diri dari
kematian karena menggap
bahwa kematian itu merupakan bencana yang merugikan, mungkin karena
banyak dosa, hidup tanpa norma, atau beratnya menghadapi keharusan menyiapkan diri
untuk mati.
Comments
Post a Comment