Karya Sastra Tema Kematian
Soe Hok Gie adalah seorang aktivis keturunan
Tionghoa-Indonesia yang vokal mengkritisi kebijakan Pemerintahan Presiden
Soekarno dan Soeharto. Ia adalah mahasiswa Fakultas Sastra Universitas
Indonesia Jurusan Sejarah pada tahun 1962-1969 dan ia salah satu pendiri
organisasi mahasiswa pecinta alam Universitas Indonesia (Mapala UI).
Puisi yang ditulis oleh Soe Hok Gie. Dia aktivis
yang suka menulis dan naik gunung. Dan begini akhir perjalanan Soe: 15 Desember
1969, Soe Hok Gie bersama kawan-kawannya Herman Lantang, Abdul Rahman, Idhan
Lubis, Aristides Katoppo, Rudy Badil, Freddy Lasut, Anton Wiyana berangkat
menuju Puncak Semeru melalui kawasan Tengger. Soe Hok Gie ingin bisa merayakan
ulang tahunnya yang ke 27 di atap tertinggi Pulau Jawa tersebut. Tanggal 16
Desember, di tengah angin kencang di ketinggian 3.676 meter (dari atas
permukaan laut), Hok Gie, Idhan, Rahman terserang gas beracun. Hok Gie dan
Idhan berada dalam posisi yang tidak menguntungkan dan nyawa mereka tidak
sempat tertolong. Puisi Catatan Seorang Demonstran di bawah ini merupakan puisi
pamungkas yang ia tulis, tepatnya pada Selasa, 11 November 1969 tak lama
sebelum ia meninggal.
CATATAN SEORANG DEMONSTRAN
Ada orang yang menghabiskan waktunya berziarah ke
Mekkah,
Aada orang yang menghabiskan waktunya berjudi di Wiraza,
Ttapi aku ingin menghabiskan waktu ku di sisi mu sayang ku….
Bicara tentang anjing-anjing kita yang nakal dan lucu
Atau tentang bunga-bunga yang manis di lembah Mandala Wangi
Ada serdadu-serdadu Amerika yang mati kena bom di Danang
Ada bayi-bayi yang lapar di Biafra
Tapi aku ingin mati di sisi mu manisku
Setelah kita bosan hidup dan terus bertanya-tanya
Tentang tujuan hidup yang tidak satu setan pun tahu
Mari sini sayangku
Kalian yang pernah mesra yang pernah baik dan simpati padaku
Tegaklah ke langit luas atau awan yang menang
Kita tak pernah menanamkan apa-apa
Kita takkan pernah kehilangan apa-apa
Nasib terbaik adalah tidak pernah dilahirkan
Yang kedua dilahirkan tapi mati muda
Dan yang tersial adalah berumur tua
Berbahagialah mereka yang mati muda
Mahluk kecil kembalilah dari tiada ke tiada
Berbahagialah dalam ketiadaanmu
Selasa, 11 November 1969
Comments
Post a Comment